Ketiadaan nada suara, ekspresi wajah, juga gerakan-gerakan tubuh seringkali membuat email dan SMS "ditangkap" dengan makna berbeda oleh penerimanya.
Kalimat-kalimat yang semestinya adalah guyonan atau sekadar bunga-bunga percakapan, justru bisa menimbulkan ketidaknyamanan bagi pihak lain.
Karenanya, Zusane Krause, dalam artikelnya yang berjudul "Thinking Outside the In box" menyarankan untuk membaca ulang email yang kita buat - yang berisi banyak kalimat candaan, guyonan, basa-basi - tapi dengan nada bicara yang serius, sebelum dikirimkan.
Hal ini dimaksudkan untuk mencoba "merasakan" email itu dengan sensasi yang berbeda, untuk menghindari kesalahan interpretasi.
Hmmm... boleh juga dicoba!
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Mau bisnis tapi nggak punya modal?
gampang!!
jadi reseller Kaos Positips aja!!
Lihat di sini ya:
No comments:
Post a Comment